Pada 5 Maret 2025, seorang wartawan asal Prancis yang tengah melakukan liputan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara, mengalami peristiwa yang sangat mengejutkan dan mengkhawatirkan. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 10 pagi ketika korban, seorang fotografer, sedang memotret aktivitas pelabuhan yang terkenal sebagai salah satu pusat perikanan terbesar di Indonesia.
Pelabuhan Muara Baru, yang terletak di kawasan Jakarta Utara, memang sering kali menjadi tempat ramai dengan lalu lintas kapal yang sibuk dan aktivitas bongkar muat ikan yang intens. Tempat ini juga sering menjadi tujuan wisata bagi jurnalis asing yang ingin mengabadikan suasana khas pelabuhan tradisional Indonesia. Namun, di balik keramaian itu, ada potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan, seperti yang dialami oleh wartawan tersebut.
Saat itu, korban tengah fokus pada pekerjaannya, mengabadikan gambar-gambar pemandangan sekitar pelabuhan. Namun, tiba-tiba seorang pria mendekat dan meminta sejumlah uang kepadanya. Ketika korban menolak permintaan tersebut, pria tersebut kemudian mengajak beberapa temannya untuk mendekat. Tak lama kemudian, situasi berubah semakin tegang. Salah satu dari mereka menarik kamera yang sedang digantungkan di leher korban dengan paksa, dan untuk memperkuat ancaman mereka, salah satu pelaku langsung mengeluarkan pisau dan menodongkannya kepada anak korban yang kebetulan ada di dekatnya.
Anak korban yang ikut berada di lokasi tentu saja sangat ketakutan. Bayangkan, seorang anak yang hanya ingin menemani orangtuanya, tiba-tiba harus menghadapi ancaman pisau yang mengarah ke dirinya. Keadaan yang sangat menegangkan ini tentunya membuat korban merasa terpojok, meskipun ia mencoba untuk tetap tenang. Dalam kondisi seperti itu, meskipun ada barang berharga yang dirampas, keselamatan nyawa adalah hal utama yang perlu dijaga.
Pelaku-pelaku tersebut kemudian berhasil merebut kamera milik korban yang nilainya cukup mahal, dan segera melarikan diri ke arah kawasan yang lebih padat dan sulit dijangkau. Beruntung, meskipun mengalami trauma, korban dan anaknya tidak terluka fisik, namun perasaan ketakutan dan kehilangannya akan barang berharga yang dirampas pasti meninggalkan bekas yang sulit untuk dihapus.
Setelah insiden ini, korban segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Polisi dari Polsek Jakarta Utara pun segera merespons laporan tersebut dan melakukan penyelidikan. Dalam waktu singkat, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi tiga pelaku yang diduga terlibat dalam perampokan tersebut. Mereka diketahui bekerja sebagai buruh bongkar muat ikan di sekitar area Pelabuhan Muara Baru, yang merupakan tempat mereka biasa beraktivitas.
Menurut keterangan dari pihak kepolisian, ketiga pelaku ini telah diburu dan penyidikan lebih lanjut sedang dilakukan. Polisi mengungkapkan bahwa mereka berusaha untuk mencari keberadaan pelaku yang telah melarikan diri, dengan harapan dapat menangkap mereka dan membawa mereka ke pengadilan.
Meskipun korban tidak terluka fisik, insiden ini memunculkan banyak pertanyaan tentang keamanan di tempat-tempat umum yang sering dijadikan sasaran oleh pelaku kriminal. Kejadian di Pelabuhan Muara Baru ini tentu menjadi perhatian bagi banyak pihak, baik bagi masyarakat lokal, para pekerja pelabuhan, maupun jurnalis asing yang sering berkunjung untuk meliput kehidupan di sana.
Pelabuhan Muara Baru yang dikenal dengan kesibukannya ternyata bukan tempat yang aman dari ancaman kejahatan. Keamanan yang minim di kawasan pelabuhan, yang banyak dilalui oleh kapal-kapal besar dan kecil, serta aktivitas bongkar muat yang ramai, membuatnya rawan akan tindakan kriminal. Polisi menyarankan agar semua pihak yang beraktivitas di kawasan tersebut lebih berhati-hati dan menjaga barang-barang berharga mereka dengan lebih ketat.
Peristiwa ini juga menjadi perhatian bagi pemerintah dan lembaga terkait, yang perlu meningkatkan pengawasan dan pengamanan di pelabuhan-pelabuhan besar lainnya di Indonesia, terutama yang sering menjadi lokasi peliputan media asing. Keamanan di area publik harus menjadi prioritas agar kejadian-kejadian serupa tidak terulang, dan orang-orang yang bekerja di sana atau yang datang sebagai pengunjung merasa aman.
Bagi wartawan dan fotografer, kejadian ini adalah sebuah pengingat akan pentingnya kewaspadaan. Meskipun membawa kamera dan peralatan fotografi adalah bagian dari pekerjaan mereka, tidak ada yang bisa menggantikan keselamatan pribadi. Mengingat banyaknya kasus perampokan yang terjadi di tempat-tempat umum, penting bagi para jurnalis untuk selalu menjaga keberadaan barang berharga mereka dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang asing yang tidak dikenal.
Insiden ini menjadi pelajaran penting untuk semua pihak bahwa menjaga keamanan, terutama di lokasi-lokasi ramai dan rawan, adalah tanggung jawab bersama. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan para pelaku dapat segera ditangkap agar mendapatkan hukuman yang setimpal.