Bencana banjir dan longsor yang melanda Pulau Sumatera telah menelan banyak korban jiwa di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Data terbaru yang disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, pada Sabtu (29/11/2025) menunjukkan peningkatan signifikan korban meninggal dan masih banyak yang hilang.
Di Aceh, korban meninggal dunia mencapai 47 orang dengan 51 lainnya masih dilaporkan hilang. Beberapa wilayah terdampak antara lain Aceh Tengah (16 meninggal, 2 hilang), Bener Meriah (12 meninggal, 13 hilang), Aceh Tenggara (7 meninggal, 25 hilang, 5 luka-luka), serta Pidie Jaya, Bireuen, Gayo Lues, Subulussalam, dan Lhokseumawe. Selain itu, Aceh Tamiang tercatat memiliki 3 korban luka-luka.
Sementara itu, di Sumut jumlah korban meninggal meningkat drastis menjadi 166 orang, naik dari 116 korban sebelumnya, berkat operasi pencarian yang dilakukan satgas gabungan. Selain itu, 143 orang masih dilaporkan hilang di delapan wilayah terdampak, termasuk Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, Papak Barat, dan Mandailing Natal.
Di Sumbar, jumlah korban meninggal akibat banjir tercatat 90 orang, dengan 85 orang masih hilang dan 10 luka-luka. Kabupaten Agam menjadi wilayah paling parah dengan 74 meninggal dunia dan 78 hilang. Selain itu, Pasaman Barat, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Solok, dan Tanah Datar juga terdampak dengan sejumlah korban meninggal, hilang, dan luka-luka.
Letjen Suharyanto menekankan bahwa proses evakuasi dan pencarian korban terus dilakukan meski medan sulit dan kondisi cuaca masih menjadi tantangan. Pihak BNPB bersama pemerintah daerah dan Basarnas terus mengerahkan tim untuk memastikan bantuan sampai ke masyarakat terdampak dan korban yang hilang segera ditemukan.
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan tim penanggulangan bencana, sementara bantuan logistik, makanan, dan obat-obatan terus didistribusikan ke wilayah terdampak.
