Surat dan Arsip R.A. Kartini Resmi Masuk Memory of the World Register UNESCO 2025
Jakarta – Menjelang peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Indonesia mendapat kado istimewa dari dunia internasional. Surat-surat dan arsip milik Raden Adjeng Kartini, tokoh emansipasi perempuan Indonesia, resmi diakui sebagai bagian dari Memory of the World Register UNESCO pada tahun 2025.
Pengakuan bergengsi ini diumumkan secara resmi oleh UNESCO dan menandai pengakuan global atas nilai historis dan universal dari pemikiran serta perjuangan Kartini. Dokumen-dokumen tersebut berisi kumpulan surat pribadi Kartini kepada sahabatnya di Belanda, Rosa Abendanon, serta sejumlah tulisan lain yang merefleksikan pandangan tajamnya tentang pendidikan, budaya, dan peran perempuan dalam masyarakat kolonial.
Proses pendaftaran ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Belanda, dengan partisipasi lembaga-lembaga arsip seperti Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Arsip Nasional Belanda, dan Perpustakaan Universitas Leiden. Arsip-arsip ini selama bertahun-tahun telah dijaga dan diteliti oleh sejarawan serta menjadi referensi penting dalam kajian gender dan pendidikan.
“Pengakuan ini bukan hanya untuk Kartini sebagai tokoh nasional, tapi juga sebagai simbol perjuangan hak-hak perempuan yang relevan di panggung dunia,” ujar seorang pejabat dari ANRI dalam keterangannya kepada media.
Dengan terdaftarnya arsip-arsip Kartini ke dalam Memory of the World Register, Indonesia kini memiliki tambahan warisan dokumenter berharga yang diakui UNESCO, setelah sebelumnya naskah-naskah seperti Negarakertagama dan Babad Diponegoro lebih dahulu masuk dalam daftar tersebut.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memperkuat kesadaran nasional terhadap pentingnya pelestarian warisan dokumenter, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk meneruskan semangat Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan, pendidikan, dan keadilan sosial.
Peringatan Hari Kartini tahun ini pun dipastikan akan terasa lebih bermakna, seiring hadirnya pengakuan dunia atas jejak intelektual dan perjuangan salah satu perempuan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.