Misteri Motif Penculikan dan Pembunuhan Sadis Kepala Cabang Bank Masih Diselidiki
Jakarta, 21 Agustus 2025 – Dunia perbankan Indonesia dikejutkan oleh peristiwa tragis yang menimpa Mohamad Ilham Pradipta, Kepala Cabang Pembantu (KCP) Bank BRI di Cempaka Putih, Jakarta. Ilham ditemukan tewas secara mengenaskan di sebuah area persawahan di Serang Baru, Bekasi, setelah sebelumnya dinyatakan hilang sejak awal Agustus lalu.
Peristiwa berawal saat Ilham menghadiri rapat internal bank bersama atasannya. Usai pertemuan, ia menuju parkiran sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dari rekaman CCTV, terlihat jelas bagaimana korban didekati oleh beberapa pria tak dikenal, lalu diseret masuk ke dalam mobil pelaku. Keluarga menduga kuat bahwa aksi penculikan tersebut telah direncanakan, karena posisi mobil pelaku berada sangat dekat dan seolah sudah membuntuti pergerakan Ilham sejak sebelumnya.
Setelah dua hari dinyatakan hilang, jenazah Ilham ditemukan oleh warga di area persawahan. Kondisinya sangat mengenaskan. Tubuhnya dalam keadaan tangan dan kaki terikat, mata tertutup lakban, serta kepala dibungkus plastik hitam. Luka lebam ditemukan di seluruh tubuh, mengindikasikan bahwa korban mengalami kekerasan berat sebelum akhirnya dibunuh.
Pihak kepolisian langsung bergerak cepat. Empat orang telah berhasil ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun, hasil pemeriksaan sementara menyebutkan bahwa keempatnya berperan sebagai penculik, bukan sebagai eksekutor pembunuhan. Saat ini, polisi masih memburu tiga orang pelaku utama yang diyakini menjadi eksekutor dalam kasus sadis tersebut.
Yang masih menjadi misteri hingga kini adalah motif di balik pembunuhan ini. Kapolres Metro Bekasi menyebutkan ada tiga kemungkinan motif yang tengah didalami: dendam pribadi, masalah pekerjaan, atau motif ekonomi. Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan resmi yang mengarah pada motif dominan.
Keluarga korban mendesak aparat kepolisian untuk mengungkap otak di balik kejadian ini. Mereka menyampaikan bahwa Ilham tidak memiliki konflik pribadi maupun masalah keuangan, dan selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik, berdedikasi, dan profesional dalam pekerjaannya.
“Kami mohon keadilan. Jangan berhenti di pelaku lapangan. Kami ingin tahu siapa dalangnya, dan apa sebenarnya motif mereka,” ujar salah satu anggota keluarga saat diwawancara.
Sementara itu, Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan duka mendalam atas kehilangan salah satu pimpinan cabang terbaiknya. Ia memastikan pihak bank akan mendukung penuh proses penyelidikan, serta memberikan pendampingan dan perlindungan kepada keluarga korban.
“Kami sangat terpukul. Almarhum adalah karyawan teladan. Kami percayakan sepenuhnya proses hukum kepada aparat, dan kami siap bekerja sama untuk mengungkap kasus ini hingga tuntas,” ujar Hery dalam keterangan resminya.
Kini, publik menanti jawaban atas misteri yang menyelimuti pembunuhan keji ini. Apakah ini murni kasus kriminal biasa, atau ada keterkaitan dengan sistem kerja, tekanan profesi, atau bahkan jaringan yang lebih luas?
Pihak kepolisian berjanji akan terus menggali semua kemungkinan dan membawa para pelaku, termasuk dalang utama, ke meja hijau.
