Keluarga George Bakal Laporkan Warganet

· 5 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Keluarga George

Ibu George Sugama Halim, Linda Pantjawati, tak terima anaknya dicap sebagai orang jahat pasca-kasus penganiayaan terhadap karyawan toko roti miliknya, Dwi Ayu Darmawati (19).

Ia menegaskan George bukanlah orang jahat, seperti yang disebutkan publik.

Karena itu, Linda meminta agar publik tak menghakimi putranya tersebut.



Linda bahkan menyebut tudingan terhadap George sebagai fitnah.

"George bukan orang yang jahat, jadi jangan men-judge dia jahat."

"Orang yang memfitnah itu jauh lebih jahat," kata dia, dikutip dari YouTube Cumi-Cumi, Sabtu (20/12/2024).

Lebih lanjut, Linda mengaku, baik George maupun keluarganya, tak pernah berniat menganiaya Ayu.

Kendati demikian, ia memaklumi apabila publik merasa emosi saat melihat video penganiayaan George terhadap Ayu, yang beredar di media sosial.



Tidak ada niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiaya karyawan."

"Semua pihak yang sudah melihat video ini (penganiayaan), mungkin terpancing emosinya," urainya.

Tetapi, sekali lagi Linda mengatakan, apa yang tampak dalam video, tak seperti yang terlihat di kenyataan.

"Tapi, video ini, kalau saya menyelidiki kejadian sesungguhnya, tidak seperti apa yang dikata-katain di luar," lanjut Linda.

Keluarga George Bakal Laporkan Warganet yang Berkomentar Jelek

Di kesempatan yang sama, kuasa hukum keluarga George Sugama Halim, Michael Pardede, menegaskan pihaknya bakal mengajukan laporan terkait komentar negatif warganet terhadap keluarga George dan toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur.

Michael memperingatkan publik agar memakai hati nurani jika ingin berkomentar.



Kami akan melakukan pelaporan. Tolong orang-orang di luar, siap menghadapi laporan kami," tegas Michael.

"Intinya, tolong lah pakai hati nurani," tekan Michael.

Michael menyebut toko roti dan keluarga George tak berkaitan dengan kasus penganiayaan terhadap karyawan bernama Dwi Ayu Darmawati (19).



Karena itu, ia meminta publik agar berfokus pada kasus pidana yang menjerat George.

Bukan justru berkomentar tentang toko roti dan keluarga George.

"Ini orang-orang yang memang melakukan usaha, jangan ke mana-mana. George (sedang) menjalani hukumannya," ungkap Michael.

"UU ITE ini nggak main-main. Setop gunakan jarinya ya, berpikir dengan nalar, jangan ganggu toko ini maupun keluarga sini," tegas Michael lagi.

Michael juga mewanti-wanti publik agar berhenti berkomentar negatif.


Sebab, ia memastikan bakal melacak nomor-nomor warganet yang melakukan teror maupun berkomentar negatif terhadap toko roti dan keluarga George.

"Pencet jari, ketik, ketik, ketik. Rugi lho (klien kami), orang-orang tua lho ini."

"Tolong hargai, dong! Jangan kalian anggap remeh. Akan dilacak semua nomor kalian," pungkasnya.

George Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Sementara itu, George Sugama Halim telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2024).

Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengungkapkan pemeriksaan itu dilakukan atas permintaan penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

Hery mengungkapkan pemeriksaan terhadap George dilakukan oleh tim dokter psikiatri.


Ada permohonan visum (pemeriksaan kejiwaan). Ini hari pertama (pemeriksaan)," ungkap Hery, Jumat, dilansir TribunJakarta.com.

"(Pemeriksaan dilakukan) tim oleh dokter psikiatri," imbuh dia.

Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan pihaknya belum menerima bukti medis terkait kejiwaan George.


Padahal, sebelumnya, pihak keluarga mengatakan George hendak mencari pengobatan alternatif untuk kejiwaan, saat diamankan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

Karena itu, kata Nicolas, dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka penganiayaan itu.

"Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan di media ya," ungkap Nicolas, Jumat.

Soal kejiwaan George sebelumnya juga sempat disampaikan manajemen toko roti Lindayes.

Dalam keterangan resmi yang diunggah di media sosial, pihak Lindayes mengatakan George memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ.


Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

Saat itu, Ayu yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

Namun, Ayu menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

Buntutnya, George melempar barang-barang, termasuk mesin EDC, loyang kue, hingga pajangan patung kepada Ayu.

Akibat insiden itu, Ayu memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.

Ia juga mengalami trauma yang menyebabkan dirinya mengidap insomnia.



Logo
Copyright © 2024 Tumble. All rights reserved.