Ancaman banjir lahar dari Gunung Lewotobi Laki-laki terus mengintai warga di sekitarnya, seiring meningkatnya intensitas hujan. Pernyataan ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi, Lana Saria, setelah banjir lahar melanda pemukiman penduduk pada Rabu (3/12/2025) malam.
Berdasarkan laporan, aliran lahar terjadi pagi tadi pada pukul 05.17–06.36 Wita, dengan dampak paling parah dirasakan di dua desa, yaitu Klatanlo dan Dulipali. Beberapa rumah warga mengalami kerusakan, dan material lahar menumpuk di badan jalan, menyulitkan aktivitas warga.
"Ancaman bahaya lahar ini harus terus diwaspadai mengingat intensitas hujan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki yang meningkat," ujar Lana.
Data kegempaan pada periode 2–3 Desember 2025 hingga pukul 12.00 Wita menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi, antara lain: 5 kali gempa embusan, 47 kali gempa tremor non-harmonik, 12 kali gempa low frequency, 4 kali vulkanik dalam, 5 kali tektonik lokal, dan 5 kali tektonik jauh. Embusan asap putih tipis hingga sedang masih teramati dari kawah dan rekahan arah barat laut.
Menurut Lana, suplai magma di Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus berlangsung, disertai peningkatan pergerakan magma ke permukaan. Pengukuran deformasi menggunakan tiltmeter menunjukkan akumulasi tekanan pada sumbu X, sementara data GNSS menunjukkan fluktuasi pada komponen vertikal selama seminggu terakhir. Kondisi ini menandakan potensi erupsi masih ada.
Dengan mempertimbangkan situasi tersebut, Lana mengimbau warga tetap waspada dan mematuhi arahan pihak berwenang. Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada level IV awas, yang menandakan risiko tinggi bagi masyarakat di lereng gunung dan wilayah sekitarnya.
Warga di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki disarankan untuk selalu memantau informasi resmi dari Badan Geologi dan menyiapkan jalur evakuasi jika diperlukan, mengingat cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi berpotensi memicu bencana lahar susulan.
