Hot News, Pendukung Cagub Sulsel Bentrok di Dalam dan Luar Arena Debat Kandidat
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan menggelar debat publik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11).
Debat publik kedua kali ini sempat memanas antar simpatisan paslon di dalam maupun luar Hotel Claro Makassar.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengakui, kondisi di sekitar Hotel Claro Makassar yang menjadi tempat debat publik sempat memanas antar pendukung dua paslon.
Meski demikian, Ngajib memastikan kondisi tersebut sudah terkendali.
"Sempat memanas, tapi semuanya sudah clear, tidak ada masalah. Semuanya saling memahami, karena mereka sama-sama bersaudara," ujarnya kepada wartawan, Minggu (10/11).
Penyebab Bentrok
Ngajib menjelaskan kronologi bentrok pendukung dua paslon terjadi akibat adanya kesalahpahaman. Apalagi, saat itu kondisi Jalan AP Pettarani sedang padat dan macet.
"Jadi tadi ada kesalahpahaman antara dua kelompok pendukung. Kebetulan jalan padat, saat itulah memanas kemudian ada terjadi (bentrokan) dua kelompok. Sekarang alhamdulillah sudah aman," kata dia.
Mantan Kapolresta Palembang ini juga sudah memisahkan kedua pendukung paslon. Ngajib pun memberi pemahaman kepada masing-masing pendukung paslon.
"Tadi kita sudah pisahkan kedua belah pihak dan kita beri pemahaman krn ini pesta demokrasi, dan sudah debat dan selama ini kan sudah aman terkendali. Sehingga, alhamdulillah mereka bisa memahami dan mengerti dan bisa membubarkan diri dan kembali mendukung masing-masing dengan aman," kata dia.
Di Dalam Ruang Debat
Ngajib memastikan tidak ada korban baik dari warga maupun personel kepolisian. "Tidak ada (korban luka)," ucapnya.
Kondisi memanas juga terjadi di Phinisi Ballroom yang menjadi arena debat publik. Saat sesi 1 debat publik, sempat terjadi cekcok antara pendukung.
Cekcok terjadi saat paslon nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad dalam pemaparan. Namun, pendukung paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi berteriak.
Kondisi tersebut pun memancing pendukung paslon nomor 1. Mereka tak terima pendukung paslon 2 teriak saat jagoannya sedang pemaparan.
Beruntung kondisi tersebut cepat ditangani oleh pengamanan. Meski sempat memanas, debat publik pun terus berlanjut.