Gunung Lewotobi Laki-Laki, yang terletak di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Pada 20 Maret 2025, gunung ini mengalami dua kali erupsi besar dalam sehari. Erupsi pertama terjadi pada pagi hari, sekitar pukul 07.53 WITA, dan disusul oleh erupsi kedua pada malam hari sekitar pukul 20.26 WITA. Kolom abu yang dihasilkan oleh erupsi ini mencapai ketinggian sekitar 300 meter di atas puncak gunung, menyebar ke arah utara dan timur laut.
Peningkatan aktivitas vulkanik ini membuat pihak berwenang meningkatkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada malam hari yang sama. Hal ini berarti potensi ancaman semakin besar, dan masyarakat diminta untuk menjauhi daerah dalam radius 7 km dari puncak gunung. Bahkan, wilayah yang lebih jauh, seperti sektor barat daya dan timur laut, juga perlu diwaspadai, karena potensi bahaya dari letusan atau lahar.
Tak hanya itu, potensi bahaya lain juga mengintai. Mengingat gunung ini memiliki sejumlah sungai yang berhulu di puncaknya, masyarakat di daerah sekitar harus waspada terhadap bahaya lahar hujan, terutama di kawasan seperti Dulipali, Padang Pasir, dan beberapa daerah lainnya yang berada di jalur aliran sungai.
Pada 21 Maret 2025, gunung ini kembali erupsi, kali ini dengan kolom abu yang teramati mencapai ketinggian 700 meter di atas puncak gunung, atau sekitar 2.284 meter di atas permukaan laut. Dalam sepekan terakhir, tercatat sudah 25 kali erupsi terjadi di Lewotobi Laki-Laki. Ini menunjukkan bahwa aktivitas gunung tersebut sangat dinamis dan semakin intensif.
Lewotobi Laki-Laki adalah bagian dari gunung berapi kembar, bersama dengan puncak Lewotobi Perempuan. Kedua puncak ini berada di kawasan yang rawan vulkanik dan telah beberapa kali menunjukkan tanda-tanda aktivitas erupsi, termasuk pada November 2024 yang menyebabkan evakuasi massal dan kerusakan pada infrastruktur sekitar.
Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan ini kini harus tetap waspada, mengikuti petunjuk dari pihak berwenang, dan siap menghadapi kemungkinan erupsi lanjutan. Aktivitas vulkanik ini mengingatkan kita akan kekuatan alam yang luar biasa dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam seperti ini.
