Berita Viral Masjid Nurul Ashri Yogyakarta Bikin Jastip Susu dan Sayur Petani yang Merugi, Gaet Jamaah
Fenomena petani merugi belakangan jadi sorotan di tanah air. Setelah petani sayur merugi karena harga anjlok, kini peternak susu Boyolali turut menggelar aksi protes atas impor susu yang dinilai merugikan mereka. Salah satu bentuk protes terlihat di Boyolali, Jawa Tengah, di mana peternak mandi susu di Monumen Susu Tumpah, Boyolali.
Aksi mandi susu ini menunjukkan protes keras peternak atas rendahnya penyerapan susu lokal. Tidak hanya itu, beberapa warga yang membawa jerigen dan botol juga menerima sebagian hasil perahan dari peternak sebagai bentuk dukungan. Sayangnya, sebagian besar susu lokal terpaksa dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA).
Di tengah situasi sulit, Masjid Nurul Ashri Deresan, Yogyakarta, hadir membantu petani yang merugi. Masjid ini dikenal telah membeli hasil pertanian lokal untuk dibagikan ke jamaah dan warga sekitar saat harga anjlok. Aksi sosial masjid ini menjadi inspirasi baru dalam mendukung petani lokal.
Tak hanya petani sayur, kini Masjid Nurul Ashri juga membuka layanan jastip (jasa titip) bagi peternak susu Boyolali yang kesulitan. Lewat jastip ini, mereka berupaya menolong petani sayur dan peternak susu lokal yang terkena dampak kebijakan impor. Berikut Liputan6.com merangkum aksi viral Masjid Nurul Ashri menyoroti petani dan peternak susu merugi melansir dari Instagram @masjidnurulashri, Selasa (12/11/2024).
Pihak Masjid Dimintai Bantuan Petani
Pihak Masjid Nurul Ashri Deresan awalnya dihubungi oleh petani susu dari Boyolali yang mengeluhkan sulitnya menjual susu mereka. Dalam pesan yang diterima, petani meminta agar masjid membantu menjual susu akibat dampak kebijakan impor. Masjid pun merespons positif, menunjukkan bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga wadah kepedulian sosial.
Seorang petani susu Boyolali dalam pesannya menyampaikan harapan besar agar masjid bisa membantu menjual hasil susu mereka. Permohonan ini pun menggugah pihak masjid untuk segera bertindak membantu.
"Izinkan saya menyampaikan kepada takmir masjid agar menolong susu sapi di sini karena terkena imbas kebijakan pemerintah," bunyi potongan tulisan petani tersebut.
Keterbatasan Masjid Nurul Ashri
Meski ingin membantu lebih banyak, pihak Masjid Nurul Ashri Deresan mengakui ada keterbatasan yang harus dihadapi. Masjid tersebut menegaskan bahwa kemampuan mereka terbatas pada dukungan jamaah yang ada, baik online maupun offline. Meskipun demikian, masjid tetap berusaha keras memfasilitasi para petani yang merugi melalui berbagai cara.
Dalam unggahan media sosial, pihak masjid menulis, “Hati kami selalu teriris melihat kondisi petani kita. Tapi apalah kami? Kami hanyalah sebuah masjid di mana jantung utama kami adalah jamaah.”
Pengelola Masjid yang didirikan pada tahun 1976 ini berharap dukungan lebih luas dari masyarakat untuk mewujudkan gerakan kepedulian ini.
Link Layanan Jastip untuk Jamaah
Masjid Nurul Ashri Deresan mengambil langkah kreatif untuk membantu petani sayur dan peternak susu lokal yang merugi dengan membuka layanan jastip (jasa titip) bagi jamaah. Melalui layanan ini, masyarakat dapat membeli produk hasil panen langsung dari petani yang terdampak anjloknya harga atau rendahnya permintaan. Inisiatif ini membuka peluang bagi masyarakat untuk berkontribusi langsung meringankan beban petani sayur dan peternak susu Boyolali.
Layanan jastip ini dilakukan melalui tautan khusus yang dibagikan pihak masjid di media sosial, seperti "jika ingin jastip petani wortel silakan klik: ikut.xyz/wortel, jika ingin jastip petani sayur silakan klik: ikut.xyz/sayur, jika ingin jastip petani susu silakan klik: ikut.xyz/susu."
Jamaah dan masyarakat luas dapat dengan mudah mengakses dan membeli produk-produk tersebut dari rumah mereka. Dengan demikian, layanan jastip ini tidak hanya membantu para petani menjual hasil panen tetapi juga memperluas pasar mereka ke luar daerah.
Selain membuka jastip, Masjid Nurul Ashri juga menyediakan rekening khusus bagi masyarakat yang ingin berdonasi. Dana dari donasi ini akan digunakan untuk memborong hasil panen petani yang terdampak dan kemudian dibagikan kepada warga sekitar masjid yang membutuhkan.