Anak 10 Tahun Diculik oleh Pria yang Dikenal dari Roblox, Polisi Bertindak Cepat
Taft, California – Seorang anak perempuan berusia 10 tahun asal Taft, California, berhasil diselamatkan setelah dilaporkan hilang dan diduga menjadi korban penculikan oleh pria dewasa yang dikenalnya melalui permainan daring Roblox dan aplikasi perpesanan Discord. Insiden ini terjadi pada Sabtu, 13 April 2025, dan menjadi sorotan nasional terkait keamanan anak di dunia digital.
Keluarga korban melaporkan sang anak hilang setelah terakhir kali terlihat pada Jumat malam. Setelah penyelidikan cepat dilakukan oleh pihak kepolisian, jejak digital sang anak mengarah pada seorang pria bernama Matthew Macatuno Naval, 27 tahun, warga Elk Grove, California.
Naval akhirnya ditemukan bersama korban di dalam kendaraan pribadinya di sebuah pusat perbelanjaan di Elk Grove, yang berjarak lebih dari 400 kilometer dari rumah sang anak. Berkat tindakan cepat aparat, korban langsung diamankan dan kini berada dalam perlindungan, sebelum dipertemukan kembali dengan keluarganya dalam kondisi selamat.
Pihak kepolisian menahan Naval dan menjatuhkan sejumlah dakwaan, termasuk penculikan dan pelanggaran hukum terkait pelecehan terhadap anak di bawah umur. Hingga saat ini, status hukum dan pembelaannya belum diumumkan secara resmi.
Kasus ini menyoroti kembali bahaya yang mengintai anak-anak saat berinteraksi di dunia maya. Roblox, platform game yang sangat populer di kalangan anak-anak, sebelumnya juga pernah menjadi sorotan dalam kasus serupa. Pada 2022, seorang gadis berusia 13 tahun juga diculik setelah berkenalan dengan pria dewasa melalui platform tersebut.
Pihak Roblox menyatakan bahwa mereka memiliki sistem pengawasan ketat dan tim moderator yang bertugas menjaga keamanan komunitasnya. Namun, berbagai laporan menunjukkan bahwa celah keamanan masih kerap dimanfaatkan oleh oknum predator untuk menjangkau korban muda.
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi para orang tua untuk aktif mengawasi aktivitas daring anak-anak, mengaktifkan fitur kontrol orang tua, serta membangun komunikasi terbuka tentang bahaya yang mungkin mengintai di balik layar.
Pihak berwenang saat ini masih terus mendalami kasus ini dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap interaksi online yang dilakukan anak-anak, terutama di platform permainan virtual yang memungkinkan komunikasi dengan orang asing.