342 Siswa di Bandung Keracunan Usai Konsumsi Makanan Gratis, Pemkot Janji Tingkatkan Pengawasan
Bandung, 29 April 2025 — Sebanyak 342 siswa dari SMP Negeri 35 Kota Bandung dilaporkan mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan pemerintah. Insiden ini terjadi pada hari Selasa dan langsung mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kota Bandung serta Badan Gizi Nasional (BGN).
Para siswa mengeluhkan mual, pusing, dan sakit perut sesaat setelah menyantap makanan yang disalurkan dalam program MBG. Mereka kemudian mendapatkan perawatan medis, dan seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), lembaga pelaksana yang bertanggung jawab atas distribusi makanan tersebut.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan terhadap proses penyediaan makanan, mulai dari dapur hingga distribusi ke sekolah. Ia juga menyatakan bahwa setiap SPPG wajib bertanggung jawab atas insiden ini dan akan diminta untuk memperbaiki standar kualitas serta keamanan pangan yang digunakan dalam program.
Sebagai langkah transparansi, BGN kini mewajibkan seluruh SPPG untuk mendokumentasikan dan mengunggah proses memasak makanan melalui foto atau video ke media sosial. Hal ini diharapkan dapat menjadi kontrol publik atas kualitas makanan yang dikonsumsi siswa setiap harinya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini dan menjanjikan peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG. Pemkot juga berkomitmen menambah jumlah dapur umum yang selama ini dianggap belum mencukupi untuk melayani 16.000 siswa penerima manfaat program tersebut.
Insiden ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak agar aspek kualitas dan higienitas makanan benar-benar diawasi demi menjamin keselamatan siswa yang menjadi penerima program makan bergizi gratis. Investigasi penyebab pasti keracunan masih berlangsung, dan hasil laboratorium atas sampel makanan tengah dianalisis oleh otoritas terkait.