Pramono Anung Ungkap Visi Jadikan Jakarta Kota Wisata Sepak Bola Bertaraf Internasional
Jakarta — Dalam rangkaian visi politiknya menjelang Pilkada DKI Jakarta, calon gubernur Pramono Anung menyampaikan gagasan ambisius untuk menjadikan ibu kota sebagai destinasi wisata sepak bola kelas dunia. Ia menilai Jakarta memiliki potensi besar untuk berkembang tidak hanya sebagai pusat pemerintahan dan bisnis, tetapi juga sebagai pusat olahraga dan hiburan, terutama sepak bola.
Dalam pernyataannya kepada media, Pramono mengungkapkan bahwa Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi pusat dari transformasi ini. Ia ingin stadion kebanggaan warga Jakarta itu berfungsi tidak hanya sebagai tempat pertandingan, tetapi juga sebagai landmark ikonik yang menarik wisatawan, layaknya Old Trafford di Manchester atau Emirates Stadium di London.
“Saya ingin Jakarta punya ikon sepak bola. Kalau ke London bisa ke Stamford Bridge, ke Manchester bisa ke Old Trafford, kenapa ke Jakarta enggak bisa ke JIS?” ujar Pramono penuh semangat.
Salah satu langkah konkret dalam visinya adalah membangun Jakmania Center, sebuah pusat aktivitas dan merchandise resmi Persija Jakarta di sekitar kawasan JIS. Pusat ini akan menjadi tempat para pendukung Persija—dan wisatawan—bisa berinteraksi, membeli suvenir, serta merasakan atmosfer budaya sepak bola Jakarta. Pramono menekankan pentingnya pengalaman menyeluruh bagi wisatawan. “Kalau kita ke luar negeri, yang kita beli dari stadion itu kaos klubnya. Itu jadi kenang-kenangan dan pengalaman,” katanya.
Pramono juga menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung. Ia mengaku pernah mengalami kesulitan akses saat menghadiri konser di JIS karena kurangnya transportasi umum yang memadai. Oleh karena itu, ia berjanji akan memperbaiki sistem transportasi di sekitar stadion, agar wisatawan dan masyarakat bisa menikmati berbagai acara dengan lebih nyaman.
Lebih jauh, ia juga berencana menjadikan para pemain Persija sebagai duta wisata Jakarta. Menurutnya, figur publik dari dunia olahraga bisa menjadi wajah kota dan alat promosi budaya Betawi dan destinasi Jakarta kepada dunia. “Ikonnya bisa olahragawan, bisa pemain sepak bola, seniman, tetapi jangan lupa budaya Betawi juga harus ditonjolkan,” tegasnya.
Dengan visi ini, Pramono Anung berharap Jakarta bisa menyeimbangkan peran modern sebagai kota global dengan identitas lokal yang kuat, menjadikan sepak bola sebagai pintu masuk bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di ibu kota.