Momen Hangat Sarapan Pagi Siswa Sekolah Rakyat Surabaya Ditemani Gus Ipul
Surabaya, 22 Juli 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat pagi hari menyelimuti salah satu lokasi percontohan Sekolah Rakyat di Surabaya, saat Menteri Sosial RI, Dr. H. Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, menyempatkan diri untuk sarapan bersama para siswa. Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kerja beliau untuk meninjau langsung kesiapan operasional Sekolah Rakyat yang menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Dalam kegiatan tersebut, Gus Ipul tampak duduk lesehan bersama puluhan siswa, menikmati sarapan sederhana berupa nasi bungkus dan teh hangat. Ia terlihat akrab berbincang dengan para siswa, mendengarkan cerita mereka tentang cita-cita dan pengalaman pertama mereka belajar di Sekolah Rakyat. “Yang penting semangat belajar dulu, ya. Mimpi itu harus dirawat, dan sekolah ini ada supaya kalian bisa menggapainya,” ujar Gus Ipul sambil tersenyum.
Sarapan pagi itu bukan hanya menjadi momen silaturahmi, tetapi juga bentuk komitmen pemerintah untuk hadir secara langsung dalam kehidupan anak-anak yang menjadi sasaran program pengentasan kemiskinan berbasis pendidikan. Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif Kementerian Sosial yang bertujuan memberikan akses pendidikan berkualitas secara gratis kepada anak-anak dari keluarga termiskin di Indonesia.
“Di sini, anak-anak tidak hanya belajar matematika dan bahasa, tapi juga pendidikan karakter, keterampilan hidup, bahkan digitalisasi. Kami ingin mereka menjadi generasi tangguh, meski berasal dari keluarga tidak mampu,” tambah Gus Ipul.
Program Sekolah Rakyat direncanakan hadir di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur, dengan dukungan dari pemerintah daerah. Di Surabaya, sejumlah gedung eks sekolah yang tak terpakai tengah direnovasi dan disiapkan menjadi lokasi permanen program ini. Sementara itu, para guru yang akan mengajar merupakan ASN yang telah menjalani Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Kunjungan Gus Ipul sekaligus menjadi penanda keseriusan pemerintah dalam memastikan setiap detail dari program ini berjalan sesuai rencana. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti sarapan bersama ini akan rutin dilakukan sebagai bentuk pembinaan sosial dan pendampingan moral terhadap para siswa.
“Kami ingin anak-anak tahu bahwa negara hadir untuk mereka—bukan sekadar lewat kebijakan, tapi lewat kehadiran nyata,” tutupnya.