Aksi Brutal dan Emosional Warnai Weak Hero Class 2, Drakor yang Kian Menggigit
Jakarta, 2 Mei 2025 – Drama Korea Weak Hero Class 2 kembali mencuri perhatian publik dengan sajian adegan aksi yang semakin intens, brutal, dan emosional. Serial yang dibintangi oleh Park Ji-hoon ini tidak hanya menyajikan pertarungan fisik antar pelajar, tetapi juga menggali konflik batin dan strategi cerdas dalam menghadapi kekerasan sistemik di lingkungan sekolah.
Salah satu momen klimaks dalam musim kedua terjadi di lapangan basket, yang menjadi arena pertarungan besar antara siswa-siswa Eunjang dan geng Union yang dipimpin oleh Na Baek-jin. Tokoh utama Yeon Si-eun, yang dikenal bukan karena kekuatan fisik tetapi karena kecerdasannya, merancang strategi rumit dengan merekrut tangan kanan Baek-jin, Geum Seong-ju. Informasi yang dibocorkan Seong-ju mengenai keuangan Union memicu perpecahan internal dan membuka jalan bagi Eunjang untuk menyerang.
Namun, drama tak berhenti di sana. Seong-ju ternyata berkhianat di menit-menit terakhir, membuat Si-eun terlambat datang ke lokasi pertarungan. Meski begitu, ia kembali tepat waktu untuk menyusun rencana baru bersama rekan-rekannya. Dalam pertarungan yang penuh emosi dan luka fisik, mereka berhasil menaklukkan Baek-jin, menandai kemenangan yang tidak hanya secara fisik tetapi juga moral.
Tak hanya pertarungan fisik, Weak Hero Class 2 juga mendapat sorotan karena keberhasilannya menampilkan trauma psikologis para karakter. Beberapa adegan bahkan dinilai begitu menyayat hati hingga meninggalkan kesan mendalam di kalangan penonton, meski sempat dikritik karena terasa melenceng dari alur utama.
Koreografi pertarungan dalam serial ini pun menuai pujian luas. Gerakan yang realistis, penggunaan properti sekitar secara kreatif, serta ketegangan yang dibangun dengan tempo apik, menjadikan Weak Hero Class 2 tampil sebagai salah satu tontonan aksi terbaik di ranah K-drama saat ini.
Kombinasi cerita yang solid, performa akting yang kuat, dan adegan aksi yang penuh strategi menjadikan Weak Hero Class 2 lebih dari sekadar drama remaja. Serial ini telah berkembang menjadi kisah perlawanan, kecerdasan, dan luka batin—membuktikan bahwa seorang "pahlawan lemah" bisa menjadi kekuatan besar dalam menghadapi kekerasan dan ketidakadilan.