Tenun Ikat Sikka, Warisan Budaya Maumere yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi
Maumere, Nusa Tenggara Timur – Di balik keindahan alam Pulau Flores, tersimpan kekayaan budaya yang tak ternilai, salah satunya adalah Tenun Ikat Sikka, warisan leluhur masyarakat Maumere yang masih terus dijaga hingga kini.
Tenun ikat bukan sekadar kain, melainkan bagian penting dari identitas masyarakat Sikka. Dibuat dengan proses tradisional yang panjang dan penuh ketelitian, kain ini memuat filosofi hidup, nilai adat, serta hubungan manusia dengan alam dan leluhur.
Proses pembuatan tenun ikat Sikka dimulai dari pemintalan benang, pewarnaan dengan bahan alami seperti daun tarum dan akar mengkudu, hingga pengikatan motif yang rumit sebelum ditenun menggunakan alat tradisional. Tiap motif pada kain ini memiliki makna mendalam, mulai dari simbol kekuatan, kesuburan, hingga keseimbangan alam semesta.
“Setiap benang yang kami tenun adalah cerita dari nenek moyang,” ujar Maria, salah satu penenun dari Desa Watublapi. “Kami tidak hanya menenun kain, tapi juga menjaga warisan budaya kami.”
Tenun ikat Sikka biasanya digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, kematian, hingga pesta panen. Tak jarang, kain ini juga dijadikan sebagai bagian dari mas kawin atau simbol penghormatan dalam pertemuan adat.
Namun, di tengah derasnya arus modernisasi dan masuknya produk tekstil industri, eksistensi tenun ikat Sikka menghadapi tantangan. Generasi muda mulai kehilangan minat untuk belajar menenun, dan bahan pewarna alami kian sulit didapat.
Meski demikian, sejumlah upaya terus dilakukan untuk menjaga kelestariannya. Pemerintah daerah, komunitas budaya, hingga pelaku UMKM bekerja sama menggelar pelatihan, festival tenun, serta promosi di tingkat nasional dan internasional.
“Kami berharap kain tenun ini tidak hanya dikenal di NTT, tapi juga bisa menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia,” tambah Maria dengan haru.
Tenun ikat Sikka adalah cerminan keuletan dan semangat pelestarian budaya lokal. Di tengah perubahan zaman, warisan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga identitas dan jati diri bangsa.