Kontamale di Pulau Wangi-Wangi: Pesona Pemandian Umum di Ceruk Gua yang Menyegarkan
Wangi-Wangi, Sulawesi Tenggara – 30 Mei 2025 — Di tengah pesona alam Wakatobi yang memukau, terdapat sebuah destinasi unik yang memadukan keindahan alam dan kearifan lokal: Gua Air Kontamale, sebuah pemandian umum alami yang terletak di Pulau Wangi-Wangi, ibu kota Kabupaten Wakatobi.
Berada hanya beberapa menit dari pusat Kota Wanci, Kontamale menjadi favorit wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menikmati sensasi berendam di kolam alami dalam ceruk gua kapur. Airnya yang jernih dan sejuk, berpadu dengan suasana gua yang tenang dan teduh, menawarkan pengalaman yang tak mudah dilupakan.
Pengunjung yang tiba akan menuruni sejumlah anak tangga menuju mulut gua yang tersembunyi di balik akar-akar pohon besar, menciptakan kesan mistis dan eksotis. Di dalam gua, air kolam berwarna kebiruan dengan kedalaman bervariasi antara 1 hingga 3 meter. Banyak yang datang untuk berenang, berendam, bahkan mencuci—sebuah tradisi lokal yang tetap berlangsung hingga kini.
Namun, daya tarik Kontamale tidak hanya sebatas keindahan alamnya. Tempat ini juga dikenal dengan mitos yang beredar luas di masyarakat: konon, siapa pun yang mandi di mata air ini akan lebih mudah mendapatkan jodoh. Meski sulit dibuktikan secara ilmiah, kepercayaan ini justru menambah pesona dan daya tarik spiritual gua tersebut.
Menariknya, meskipun digunakan sehari-hari oleh warga, kebersihan air Kontamale tetap terjaga. Hal ini menjadi bukti kesadaran masyarakat setempat dalam merawat alam yang menjadi bagian penting dari kehidupan mereka.
Dengan akses yang mudah, fasilitas memadai, serta kombinasi unik antara alam, budaya, dan mitos, Kontamale kini menjelma menjadi ikon wisata alam dan budaya Wakatobi. Pemerintah daerah pun terus mendorong pelestarian dan promosi destinasi ini sebagai bagian dari pengembangan pariwisata berkelanjutan.
Bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan tersembunyi Wakatobi, Gua Air Kontamale adalah pilihan sempurna untuk melepas penat, menyatu dengan alam, dan mungkin—siapa tahu—menemukan jodoh.
