Kejuaraan Dunia Panjat Tebing IFSC 2025 di Bali: Indonesia Raih Dua Medali di Kandang Sendiri
Bali, 3 Mei 2025 — Tuan rumah Indonesia menorehkan prestasi membanggakan di ajang Kejuaraan Dunia Panjat Tebing IFSC 2025 yang digelar di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali. Dalam atmosfer penuh semangat dan sorakan publik lokal, tim Merah Putih sukses mengamankan dua medali perunggu pada hari kedua kompetisi, sebuah hasil yang sesuai dengan target yang dicanangkan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
Medali pertama dipersembahkan oleh Farhan Ihza Pahlevi, atlet muda potensial dari nomor speed putra. Farhan tampil impresif sejak babak penyisihan dengan catatan waktu yang konsisten. Di partai perebutan tempat ketiga, ia menunjukkan ketenangan dan kecepatan luar biasa untuk mengungguli lawannya dan memastikan tempat di podium. Meskipun harus puas dengan medali perunggu, performa Farhan menuai banyak pujian, mengingat ketatnya persaingan dari para atlet dunia.
Di nomor yang sama, medali emas diraih oleh Sam Watson dari Australia, yang tampil dominan sepanjang turnamen. Ryo Omasa dari Jepang membawa pulang medali perak usai final yang berlangsung sangat ketat.
Prestasi Indonesia berlanjut di sektor speed putri, ketika Kadek Adi Asih, atlet asal Bali, berhasil memanfaatkan dukungan penuh publik tuan rumah untuk tampil tanpa beban. Kadek, yang baru pertama kali tampil di Kejuaraan Dunia senior, menunjukkan peningkatan luar biasa dalam teknik dan fokus. Ia menaklukkan lawannya dalam duel perebutan medali perunggu dan langsung disambut meriah oleh penonton lokal.
Emas di nomor speed putri jatuh ke tangan atlet asal China, sementara perak diraih oleh wakil Jepang. Meskipun belum bisa menembus final, pencapaian Kadek tetap dipandang sebagai pencapaian besar bagi atlet muda Indonesia, sekaligus mempertegas kehadiran Indonesia sebagai kekuatan yang mulai diperhitungkan di dunia panjat tebing.
Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid, menyampaikan rasa bangganya atas capaian ini. “Kami bersyukur target dua medali tercapai. Ini adalah bukti bahwa pembinaan atlet muda kita berada di jalur yang benar. Ke depannya, kami akan lebih serius lagi menyiapkan atlet-atlet untuk tampil di Olimpiade dan kejuaraan besar lainnya,” ujarnya.
Ajang IFSC Climbing World Cup 2025 ini diikuti oleh atlet dari lebih dari 30 negara, menjadikannya salah satu kejuaraan panjat tebing paling bergengsi di dunia. Selain menjadi tuan rumah, Indonesia juga menunjukkan kapasitasnya sebagai penyelenggara yang profesional, dengan fasilitas berstandar internasional dan antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap olahraga panjat tebing.
Dengan keberhasilan ini, Indonesia tak hanya sukses sebagai tuan rumah, tetapi juga membuktikan diri mampu bersaing dengan negara-negara unggulan dalam olahraga panjat tebing. Kedua medali ini menjadi pemicu semangat baru untuk menghadapi ajang-ajang internasional selanjutnya, termasuk Asian Games dan Olimpiade Los Angeles 2028.