Imbas Situasi di Gaza, Slovenia Nyatakan Dua Menteri Israel Persona Non Grata

· 3 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
Imbas Situasi di Gaza, Slovenia Nyatakan Dua Menteri Israel Persona Non Grata

Slovenia Nyatakan Dua Menteri Israel Persona Non Grata, Kecam Retorika Kekerasan terhadap Palestina

Ljubljana, 17 Juli 2025 — Pemerintah Slovenia resmi menyatakan dua menteri kabinet Israel sebagai persona non grata, atau orang yang tidak diinginkan, di tengah meningkatnya ketegangan internasional atas situasi kemanusiaan di Jalur Gaza. Langkah diplomatik tegas ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Slovenia, Tanja Fajon, sebagai bentuk kecaman terhadap retorika dan kebijakan ekstrem yang dinilai memicu kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina.

Kedua menteri yang dilarang masuk wilayah Slovenia adalah Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Nasional Israel, dan Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan Israel. Keduanya dikenal sebagai tokoh sayap kanan garis keras dalam pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Mereka kerap melontarkan pernyataan yang mendukung pemukiman ilegal, aneksasi wilayah Palestina, dan bahkan menyarankan pemindahan paksa penduduk Palestina dari Gaza dan Tepi Barat.

“Pernyataan mereka bukan hanya bertentangan dengan nilai-nilai Eropa dan hukum internasional, tetapi juga secara langsung mendorong kekerasan dan memperburuk penderitaan rakyat Palestina,” ujar Fajon dalam konferensi pers di Ljubljana. Ia menegaskan bahwa Slovenia tidak akan menjadi tempat bagi siapa pun yang mempromosikan kebijakan kebencian dan ekstremisme.

Selain pelarangan kunjungan, pemerintah Slovenia juga menyatakan siap untuk membekukan aset kedua menteri tersebut jika ditemukan berada dalam yurisdiksi keuangan negara itu. Tindakan ini menjadikan Slovenia sebagai negara anggota Uni Eropa pertama yang menjatuhkan sanksi langsung terhadap pejabat tinggi Israel atas konflik yang berlangsung di Gaza.

Keputusan ini muncul setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels gagal mencapai konsensus dalam menjatuhkan sanksi terhadap Israel secara kolektif. Slovenia, yang pada Juni 2024 secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina, kini menegaskan komitmennya untuk berdiri di sisi hukum internasional dan kemanusiaan.

Kebijakan ini juga muncul di tengah laporan pemboman terbaru Israel di Gaza, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, termasuk di kompleks gereja Katolik Holy Family. Insiden tersebut semakin memicu tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan operasi militernya yang telah menewaskan lebih dari 38.000 orang sejak Oktober 2023.

Sementara itu, pihak Israel belum mengeluarkan tanggapan resmi atas deklarasi persona non grata dari Slovenia. Namun para pengamat menilai bahwa langkah ini dapat memicu ketegangan diplomatik baru antara Tel Aviv dan negara-negara Eropa yang semakin vokal mengkritik kebijakan Israel.

Dengan langkah ini, Slovenia menegaskan peran aktifnya dalam memperjuangkan solusi damai dua negara dan menentang segala bentuk kebijakan yang dianggap melanggar hak asasi manusia, termasuk ujaran kebencian yang berasal dari pejabat tinggi negara mana pun.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.