Ekspresi Tegas Donald Trump Saat Pantau Serangan AS ke Tiga Situs Nuklir Iran
WASHINGTON, D.C. – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan dunia setelah secara langsung memimpin dan menyaksikan jalannya serangan militer besar terhadap tiga fasilitas nuklir utama milik Iran pada Sabtu malam, 21 Juni 2025. Serangan tersebut ditujukan ke situs Fordow, Natanz, dan Isfahan yang selama ini diduga menjadi bagian penting dari program pengayaan uranium Teheran.
Trump tampak memantau operasi militer tersebut dari Situation Room di Gedung Putih. Dalam foto resmi yang dirilis pemerintah, ia terlihat serius dengan ekspresi tegas, mengenakan topi bertuliskan “Make America Great Again” dan angka “45-47”, yang merujuk pada posisinya sebagai Presiden ke-45 dan kandidat kuat untuk presiden ke-47 Amerika Serikat. Suasana ruang kendali dilaporkan sangat intens, dengan sejumlah pejabat tinggi militer dan intelijen turut hadir mendampingi.
Serangan dimulai pada dini hari waktu Iran. Pesawat pengebom siluman B-2 Spirit milik Angkatan Udara AS diterbangkan dari Missouri dan menjatuhkan 14 bom bunker-buster GBU-57 MOP ke Fordow dan Natanz. Sementara itu, rudal jelajah Tomahawk diluncurkan dari kapal selam AS untuk menghantam fasilitas di Isfahan. Serangan ini disebut sebagai salah satu operasi militer paling presisi yang dilakukan terhadap target bawah tanah dengan sistem pertahanan berlapis.
Melalui siaran langsung dan unggahan di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan "sukses militer spektakuler". Ia mengklaim seluruh pasukan kembali dengan selamat dan menegaskan bahwa misi ini bertujuan untuk menghancurkan kapasitas nuklir Iran tanpa bermaksud menggulingkan pemerintahan. “Make peace or face greater tragedy,” tulis Trump dalam pernyataan resminya.
Iran mengecam keras serangan tersebut. Kementerian Luar Negeri Iran menyebutnya sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, sementara pasukan Garda Revolusi (IRGC) mengancam akan melakukan balasan dalam waktu dekat. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut positif langkah AS, menyebutnya sebagai tindakan berani demi keamanan kawasan.
Namun, sejumlah negara dan organisasi internasional, termasuk PBB, India, Turki, dan Inggris, menyerukan agar semua pihak menahan diri demi mencegah eskalasi lebih lanjut yang bisa memicu konflik regional berskala besar.
Serangan terhadap tiga situs nuklir ini menandai salah satu tindakan militer terbesar AS terhadap Iran sejak 2020. Di tengah ketegangan global yang meningkat, aksi ini memperlihatkan komitmen Trump terhadap kebijakan luar negeri yang agresif, sekaligus memperkuat citranya sebagai pemimpin yang tak segan menggunakan kekuatan militer dalam menghadapi ancaman strategis.
Dengan ekspresi penuh konsentrasi dan instruksi langsung dari ruang pusat komando, Trump kembali mengirim pesan kuat ke dunia: Amerika Serikat di bawah kepemimpinannya siap bertindak cepat dan keras dalam menjaga dominasi global dan keamanan nasional.