5 Pemain Manchester United yang Kinerjanya Dicap Tak Sebanding dengan Harga

· 8 min read
dynasty4dtoto-gifoasistogel-gif
5 Pemain Manchester United yang Kinerjanya Dicap Tak Sebanding dengan Harga

Manchester United, salah satu klub sepak bola terbesar dan paling bersejarah di dunia, telah menghabiskan dana yang sangat besar dalam beberapa tahun terakhir untuk memperkuat skuad mereka. Namun, tidak semua investasi tersebut berhasil menghasilkan hasil yang sebanding dengan harapan, baik dari segi penampilan pemain maupun dampak positif pada tim. Beberapa pemain yang dibeli dengan biaya besar telah menjadi sorotan publik, karena kinerjanya dianggap tidak memenuhi ekspektasi.

Bahkan, komentar terbaru dari Sir Jim Ratcliffe, salah satu pemilik klub, menyoroti fakta bahwa beberapa dari pemain-pemain ini dianggap tidak "cukup baik" dan "terlalu dibayar". Ini menjadi masalah yang cukup serius bagi Manchester United, karena mereka berharap investasi besar tersebut bisa membawa kesuksesan, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Berikut adalah lima pemain yang kinerjanya sering dianggap tidak sebanding dengan harga yang dibayar oleh Manchester United.

1. Casemiro

Casemiro, gelandang bertahan asal Brasil, didatangkan oleh Manchester United pada 2023 dari Real Madrid dengan biaya transfer yang cukup tinggi. Kedatangannya diharapkan bisa memperkuat lini tengah Setan Merah, memberikan kestabilan dan kualitas bertahan yang solid, serta membantu tim untuk bersaing di level tertinggi, terutama di Premier League dan Liga Champions.

Namun, setelah lebih dari satu musim bermain di Old Trafford, performa Casemiro seringkali menuai kritik. Meskipun ia menunjukkan beberapa momen yang mengesankan, banyak pihak yang merasa kontribusinya di lapangan tidak cukup maksimal. Beberapa pengamat menilai bahwa Casemiro tidak mampu menjadi jangkar di lini tengah yang diharapkan, terutama dalam pertandingan-pertandingan besar. Performa yang inkonsisten dan beberapa keputusan taktikal yang kurang tepat membuatnya mendapat sorotan, dan bagi sebagian penggemar, harga transfernya tidak sebanding dengan dampak yang dihasilkan di lapangan.

2. Antony

Antony, pemain sayap asal Brasil, tiba di Manchester United pada 2022 dengan harga transfer yang cukup mahal, yang menjadikannya salah satu pembelian termahal klub pada waktu itu. Harapan tinggi disematkan padanya, terutama karena rekam jejaknya yang impresif di Ajax. Antony diharapkan bisa memberikan dimensi baru di sisi sayap kanan, dengan kemampuan dribbling dan kecepatan yang luar biasa.

Namun, meski ia sesekali menampilkan keterampilan individu yang mengesankan, Antony sering kali dikritik karena kinerjanya yang tidak konsisten. Ia terlihat kesulitan untuk beradaptasi dengan intensitas Premier League, dan sering kali gagal memberikan dampak yang signifikan dalam pertandingan-pertandingan penting. Kadang-kadang, ia terlalu sering melakukan hal yang sama dalam permainan, seperti memotong ke dalam untuk menembak dengan kaki kiri, yang mudah dibaca oleh bek lawan. Banyak yang merasa bahwa dengan harga yang dibayar, Antony belum memenuhi ekspektasi yang seharusnya.

3. Jadon Sancho

Jadon Sancho adalah salah satu pembelian besar Manchester United pada 2021. Diberikan label sebagai salah satu talenta muda terbaik Eropa setelah sukses besar bersama Borussia Dortmund, Sancho diharapkan bisa menjadi bintang di Premier League. Namun, setelah hampir dua musim bermain di Old Trafford, ia tidak mampu menunjukkan konsistensi yang diharapkan. Performa Sancho sering kali dibayangi oleh kegagalannya untuk beradaptasi dengan gaya permainan cepat di Inggris dan tantangan fisik yang datang dengan bermain di Premier League.

Selain itu, hubungan Sancho dengan manajer Erik ten Hag juga sempat menjadi sorotan publik. Ada ketegangan antara keduanya yang akhirnya membuat Sancho dipinjamkan ke Chelsea. Kekecewaan fans United semakin mendalam, karena transfer sebesar itu tidak menghasilkan kontribusi yang sebanding. Bagi banyak orang, Sancho adalah contoh nyata betapa mahalnya harga tidak selalu menjamin keberhasilan di lapangan.

4. Rasmus Højlund

Rasmus Højlund, striker asal Denmark, adalah rekrutan baru yang didatangkan dengan harga yang cukup besar, dengan harapan ia bisa menjadi penyerang tajam yang dapat membawa Manchester United kembali bersaing untuk gelar-gelar besar. Højlund, yang dikenal karena kecepatan dan kemampuannya dalam mencetak gol, diharapkan bisa menggantikan peran yang ditinggalkan oleh striker-striker sebelumnya.

Namun, meskipun ia memiliki potensi yang besar, Højlund sejauh ini kesulitan untuk menunjukkan performa yang sebanding dengan harga transfernya. Penampilannya yang tidak konsisten dan kurangnya kontribusi di depan gawang membuatnya menjadi pemain yang sering mendapat kritik. Beberapa pihak merasa bahwa Højlund belum sepenuhnya siap untuk tantangan Premier League, dan meskipun ia memiliki masa depan cerah, performanya saat ini dianggap belum cukup mengesankan untuk pemain dengan harga yang begitu tinggi.

5. André Onana

André Onana adalah kiper asal Kamerun yang didatangkan oleh Manchester United dengan harapan ia bisa memperbaiki lini pertahanan yang rapuh. Sebagai pengganti David De Gea, yang telah lama menjadi penjaga gawang utama, Onana diharapkan bisa membawa stabilitas dan kualitas lebih pada posisi yang sangat vital tersebut. Selain kemampuan di bawah mistar, Onana juga dikenal dengan kemampuannya dalam memainkan bola dengan kaki, yang sangat penting dalam filosofi permainan Erik ten Hag.

Namun, beberapa penampilan Onana telah mengecewakan para penggemar. Ia beberapa kali kebobolan gol yang dianggap seharusnya bisa dihentikan, dan kemampuan distribusi bola dengan kakinya juga tidak selalu efektif. Meskipun memiliki potensi besar, Onana dianggap belum memberikan dampak yang cukup besar di lini pertahanan United. Beberapa kali, kesalahan individualnya menjadi pembicaraan, dan penggemar mulai meragukan apakah ia bisa menggantikan posisi De Gea dengan cara yang diinginkan klub.

Reaksi dari Sir Jim Ratcliffe

Komentar dari Sir Jim Ratcliffe, salah satu pemilik Manchester United, menyoroti bagaimana klub harus menghadapi kenyataan bahwa beberapa pemain yang mereka beli tidak memberikan hasil yang sesuai dengan investasi yang telah dikeluarkan. Dalam wawancaranya baru-baru ini, Ratcliffe menyatakan bahwa beberapa pemain di skuad tidak cukup baik dan terlalu dibayar, sebuah pernyataan yang cukup tajam namun juga menunjukkan bahwa Manchester United sedang dalam proses evaluasi skuad mereka.

Ratcliffe menekankan bahwa masalah-masalah ini sebagian besar berasal dari keputusan-keputusan yang dibuat sebelum dia dan kelompoknya mengambil alih kepemilikan klub. Meski begitu, ia menyatakan bahwa klub sedang bekerja keras untuk memperbaiki hal tersebut dan mengembalikan Manchester United ke jalur kemenangan.

Kesimpulan

Perjalanan Manchester United untuk kembali menjadi tim elit di Eropa tidak akan mudah, terutama dengan masalah-masalah yang ada di dalam skuad mereka saat ini. Beberapa pemain yang dibeli dengan harga tinggi tidak berhasil memenuhi harapan, dan itu menjadi tantangan besar bagi manajemen dan staf pelatih. Dengan investasi yang telah dikeluarkan, klub tentu mengharapkan hasil yang lebih besar, namun kenyataannya, tidak semua transfer berhasil memenuhi standar yang diinginkan.

Saat ini, Manchester United harus fokus pada cara mengoptimalkan potensi pemain-pemain yang ada, atau mungkin mempertimbangkan langkah-langkah drastis untuk memperbaiki komposisi tim. Sementara itu, para penggemar dan kritikus akan terus mengamati setiap langkah yang diambil oleh manajemen, berharap bahwa klub bisa kembali bersaing di tingkat tertinggi, seperti yang mereka lakukan di masa lalu.

Logo
Copyright © 2025 Tumble. All rights reserved.